PENDAHULUAN
Latar
belakang
Kewirausahaan
(entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar
dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan
berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keunggulan
untuk dijadikan peluang. Jadi kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam
menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan
cara-cara baru dan berbeda.
Definisi-definisi
lain dari para ahli tentang kewirausahaan adalah menurut Hisrich, Peters, dan
Sheperd (2008): “Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada
nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko keuangan,
fisik, serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang
dihasilkan, sertra kepuasan dan kebebasan pribadi”. Serta Nasrullah Yusuf
(2006): “Wirausaha usaha merupakan pengambilan risiko untuk menjalankan usaha
sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau
dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi
besar dan mandiri dalam menghadapi tantangan- tantangan persaingan.
Orang
yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Wirausahawan adalah
sosok independen, orang yang mampu berdiri sendiri dan berani membuka kegiatan
produktif. Ia tidaklah bergantung pada suatu perusahaan maupun pemerintah,
melainkan membangun perusahaannya sendiri. Seseorang yang memiliki usaha
sendiri tidak menggantungkan penghasilan dan kehidupannya kepada orang lain,
dari sanalah ia bisa dikatakan mandiri secara finansial. Namun, meski mereka
mandiri bukan berarti seorang wirausaha serta-merta mengandalkan dirinya
sendiri dalam mengembangkan usahanya. Hal itu disebabkan seorang wirausaha
perlu membuka jaringan (networking) dengan orang-orang disekitarnya. Ia perlu
berinteraksi dan bersosialisasi dengan banyak orang untuk untuk menjaring pasar
dan konsumen. Dengan kata lain, ia menambah relasi/rekanan agar bisnisnya cepat
berkembang. Tidak hanya sebagai wadah pemasaran produk, memiliki kenalan yang
luas juga akan mempermudah wirausaha untuk mencari tambahan
modal, serta lebih cepat mendapatkan informasi terbaru yang bisa digunakan
untuk inovasi produknya. Di sisi lain, ketika usahanya bertambah besar, ia
tentunya membutuhkan tenaga kerja untuk membantu memenuhi permintaan atas
produknya. Dengan kata lain, kemandirian yang dimiliki pengusaha adalah
kemandirian atas kepemilikan, pengambilan keputusan dan penghasilan. Dimana
atas kemandirian tersebut ia juga akan dibebani dengan tanggung jawab terutama
atas keputusan bisnis yang diambilnya. Hal ini tidak lain karena dunia bisnis
adalah dunia yang penuh resiko, seringkali besar kecilnya resiko berbanding
lurus dengan harapan keuntungan yang diperoleh. Dalam mengambil keputusan
wirausaha harus mempertimbangkan banyak aspek, karena tidak hanya dia dan
keuangannya yang dipertaruhkan melainkan juga orang-orang yang bekerja padanya.
Wirausaha
dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu Founders, General Managers dan
Franchisee.
1.
Founders (Pendiri Perusahaan) Seorang
Founders sering dianggap sebagai wirausaha murni, karena mereka secara nyata
melakukan survei pasar, mencari dana, dan fasilitas yang diperlukan. Founders
yaitu seorang investor yang memulai bisnis berdasarkan penemuan barang atau
jasa baru atau yang sudah diimprovisasi. Atau dapat juga seseorang yang
mengembangkan ide orang lain dalam memulai usahanya.
2.
General Manager Yaitu seseorang yang
mengepalai operasional perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
3.
Franchisee Yaitu seorang wirausaha yang
kekuasaannya dibatasi oleh hubungan kontrak kerja dengan organisasi pemberi
franchise atau franchisor. Tingkatan dalam sistem franchise terdiri atas tiga
bentuk. Pertama produsen (franchisor) memberikan franchise kepada penjual. Sistem
ini umumnya digunakan di dalam industri minuman dingin. Tipe kedua penjualnya
adalah franchisor, contohnya pada supermarket. Tipe ketiga, franchisor sebagai
pencipta atau produsen, sedangkan franchise adalah pendiri retail seperti
restoran cepat saji.
Profil Perusahaan
Cafe
Temen Gue : Berbagai kue cubit
dengan rasa modern dan memiliki banyak pilihan rasa dan jajanan lainnya
Alamat : Jl. Tebet Utara Dalam
no.77 Jakarta Selatan
PEMBAHASAN
Cafe
Temen Gue merupakan tempat nongkrong anak muda yang ingin
menghabiskan waktu bersama teman, kerabat maupun keluarga. Cafe Temen Gue ini
menyajikan jajajan khas 90-an yaitu kue cubit. Kue Cubit merupakan jajanan
populer di Jakarta.
Kue berukuran kecil ini (diameter sekitar 4cm) biasa dijajakan di depan sekolah oleh pedagang kaki lima. Kue cubit menggunakan
campuran susu dan tepung terigu sebagai komponen utamanya. Adonan dimasukkan
dalam cetakan baja, dan dalam beberapa menit telah masak.Kue ini mendapatkan
namanya karena kue yang matang diambil dengan alat penjepit oleh si pedagang,
sehingga seperti dicubit, kue ini banayak disukai di semua kalangan .
Cara pembuatan kue ini
mudah dengan menyiapkan bahan dan alat sebagai berikut :
Alat-Alat:
- Mangkuk besar
- Mixer atau pengocok
- Wadah bercorong atau teko
- Cetakan kue cubit
Bahan :
- 3 butir telur
- 100 gram gula pasir
- 100 gram tepung terigu
- 100 gram margarin, lelehkan
- 1 bungkus vanili bubuk
- ¼ sdt soda kue
- ½ sdt baking powder
- keju parut dan coklat meses secukupnya
- bila ingin rasa green tea,coklat tinggal memasukkan bubuk rasa yang anda inginkan
CARA MEMBUAT KUE CUBIT ENAK DAN
EMPUK :
- Siapkan wadah lalu masukkan telur dan gula pasir, kocok hingga mengembang serta gulanya menjadi larut. Gunakan mixer untuk lebih mudah dan cepat mengembang.
- Masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit dan aduk hingga rata. Tuang margarin cair, aduk rata dan kemudian masukkan soda kue, baking powder dan vanili bubuk. Setelah adonan rata, masukkan adonan ke dalam wadah yang ada mulutnya seperti teko atau gelas takar agar adonan lebih mudah saat dituangkan ke dalam cetakan.
- Panaskan cetakan kue cubit di atas api kecil yang terlebih dahulu diolesi sedikit margarin. Setelah panas, tuang adonan dengan volume setengah cetakan lalu tutup.
- Saat adonan sudah setengah matang dan mengembang, taburi dengan keju atau coklat meses lalu tutup dan teruskan memanggang hingga matang serta bagian bawah kuenya sedikit berwarna kecoklatan. Keluarkan dari cetakan lalu sajikan dan jika memiliki sisa keju parut dan di taburi di atas kue cubit supaya lebih yummy.
Usaha Cafe Temen Gue ini dibuka karena trend kue cubit ini
banyak digemari oleh semua kalangan dari anak kecil hingga besar. Usaha yang
didirikan ini usaha yang dibuat atau dibangun oleh sekumpulan anak muda yang
berinovasi dengan kuecubit yang sederhana menjadi banyak variasinya seperti kue
cubit green tea,coklat dan masih banyak lagi. dari hasil tawaran atau target
yang dicoba si pemilik melalui teman-teman cukup mendapat respon baik sehingga
pengusaha muda ini berani mencoba untuk membuka usaha kue cubit. Modal utama
untuk membangun usaha ini sebesar kurang lebih 20juta rupiah,dari uang sebesar
itu pengusaha mengembangkan bagaimana agar kue cubit yang didirikan berkembang
sehingga bisa memutar keuangan untuk memutar modal dan pengembangan cabang. Usaha
Cafe Temen Gue ini rencananya akan dibuka mulai pukul 18:00, paling lama menutup jam 23:00. Karena perkuliahan yang padat mereka hanya
bisa membuka pada jam mereka pulang perkuliahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar